makalah ku
Monday 6 April 2015
After completion of the Easter event yesterday say baptized and it feels incredible, I will be able to change to forget all the bad habits and will now want to lead the way on God's truth very sustain say. At the time of the event at the top of Bogor feels very pleasant, although such different tastes at the time retreat last year.
Once we trust and believe in our choices, sometimes we also will be satisfied with the decision, but in any decision-making should also be sacrificed sacrifices.
And I am very grateful, it would be devastating to God changed my life towards the better, and many blessings I have received this year. God you very remarkable change my life, thanks and Your help would remain always faithful to accompany me to the end of my life ends, Engakau has given me a job adek and also has give me what I want and you know all my needs, Father bless thee also parents servant , which kampong give them health and long life and sustenance so that I can be proud of my parents and I can send adek adaekku until high school or to college and later to graduate. Lord you know your servant future goals also want to be a teacher, May the Lord bless me so that I could be a child ren membingbing later, I'm very happy to be a teacher, and would later when I teach the future can be a blessing and useful for many people. I believe God has set it all trips and all my needs well into your hands Jesus I surrender. I am alive because of God's grace and inclusion.
Glance story
Thank God, after he said his decision we merely close friend and the friend between me and him. and I'm grateful to know him, even though only a friend I'm sure we'll get together later after the future. I do not know the Lord I've got a guy but we are different, and so far he is in town and I live in the city, but not because of the distance and time as well as the island that separates not mean we parted. It's been almost four years of relationship would we would walk him ........
I was actually very very affectionate and concerned him were in the village, and I was confused too I also really like the same in this town, I do not know but he says we are friends just said. While I think it's more than a friend.
Engakaulah would provide the best road in the relationship between the two men, may God bless them give long life and health of all their future goals I leave it in your hands Jesus bless my friends and also friends smk school first and also smp and also brother and friends of friends to another without exception amen.
Tuesday 10 February 2015
makalah ku: Metodologi Penelitian Pokok Bahasan I Ragam Peneli...
makalah ku: Metodologi Penelitian Pokok Bahasan I Ragam Peneli...: Metodologi Penelitian Pokok Bahasan I Ragam Penelitian A. Pengertian Penelitian (Research) ...
Metodologi Penelitian
Pokok Bahasan I Ragam Penelitian
A. Pengertian Penelitian (Research)
1. Penelitian adalah penyelidikan yang hati -hati dan kritis dalam mencari fakta untuk menetapkan sesuatu.
2. Penelitian adalah sutau metode, studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati -hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
3. Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha yang dilakukan dengna menggunakan metode ilmiah.
4. Penelitian adalah pencarian atas suatu (inquiry) secara sistematis dengan penekan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah -masalah yang dapat dipecahkan.
5. Penelitian Adalah suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungna antar fakta dan menghasilkan dalil atau hukum.
6. Penelitian adalah penggunaan metodeil,iah yang bersifat formal dan sistematis untuk mempelajari sebuah fenomena alam/sosial untuk mendapatkan jawaban atau penjelasan asas berbagai permasalahan yang terjadi dalam kehidupan.
B. Ragam Penelitian
Banyak sekali ragam penelitian yang dapat dilakukan. Hal ini tergantung dari tujuan, pendekatan, bidang ilmu, tempat dan sebagainya.
1. Penelitian ditinjua dari Tujuan
a, Penelitian ditinjau dari tujuan terdiri dari : Eksploratif, Opertaion Research, dan Verifikasi.
Penelitian Eksploratif adlah penelitian yang bertujuan menemukan sebab -sebab terjadinya suatu kejadian, kondisi atau peristiwa.
b, Operation Research (Action Research)
Adalah suatu penelitian yang dilakukan seseorang mengenai apa yang sedang dilaksanakan tanpa mengubah sistem pelaksanaan
++++ Perbedaan operation research dengan action research adalah Operation research menempal pada kegiatan yang sedanng berlangsung, sedangkan Action research terletak pada peneliti melakukan tindakan eksperimen yang secara khusus diamati terus menerus, dilihat plus minusnya dalam bentuk tindakan yang paling tepat.
Metode Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungna sebab akibat (hubungna klausal) anatara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan maksud untuk melihat suatu perlakuan.
c, Peneliti Verifikatif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran atas hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
2. Penelitian ditinjau dari pendekatan
Penelitian pendekatan ini terdiri dari, pendekatan longitudial (pendekatan Bujur sangkar) dan cross - sectional (pendekatan silang)
a, Pendekatan Longitudinal yaitu mengikuti perkembangan subjek tertentu secara terus menerus
b, Cross Sectional dilakukan dengan cara melihat perkembangan prestasi secra langsung.
3. Penelitian ditinjau dari Bidang Ilmu
Peneliti ini banyak diteliti ragamnya antara lain yaitu: penelitian dalam bidang pendidikan, kesehatan, busana dan lain -lain.
4. Penelitian ditinjau dari tempatnya
Penillitian ini ditinjau dari tempatnya banyak yang dilakukan dalam berbagai bidang antara lain yaitu pendidikan yang dilakukan di dalam Laboratorium, perpustakaan, sekolah, dan lain - lain.
Saturday 2 August 2014
Makalah ku
After completion of the Easter event yesterday say baptized and it feels incredible, I will be able to change to forget all the bad habits and will now want to lead the way on God's truth very sustain say. At the time of the event at the top of Bogor feels very pleasant, although such different tastes at the time retreat last year.
Once we trust and believe in our choices, sometimes we also will be satisfied with the decision, but in any decision-making should also be sacrificed sacrifices.
And I am very grateful, it would be devastating to God changed my life towards the better, and many blessings I have received this year. God you very remarkable change my life, thanks and Your help would remain always faithful to accompany me to the end of my life ends, Engakau has given me a job adek and also has give me what I want and you know all my needs, Father bless thee also parents servant , which kampong give them health and long life and sustenance so that I can be proud of my parents and I can send adek adaekku until high school or to college and later to graduate. Lord you know your servant future goals also want to be a teacher, May the Lord bless me so that I could be a child ren membingbing later, I'm very happy to be a teacher, and would later when I teach the future can be a blessing and useful for many people. I believe God has set it all trips and all my needs well into your hands Jesus I surrender. I am alive because of God's grace and inclusion.
Glance story
Thank God, after he said his decision we merely close friend and the friend between me and him. and I'm grateful to know him, even though only a friend I'm sure we'll get together later after the future. I do not know the Lord I've got a guy but we are different, and so far he is in town and I live in the city, but not because of the distance and time as well as the island that separates not mean we parted. It's been almost four years of relationship would we would walk him ........
I was actually very very affectionate and concerned him were in the village, and I was confused too I also really like the same in this town, I do not know but he says we are friends just said. While I think it's more than a friend.
Engakaulah would provide the best road in the relationship between the two men, may God bless them give long life and health of all their future goals I leave it in your hands Jesus bless my friends and also friends smk school first and also smp and also brother and friends of friends to another without exception amen.
Makalah ku
filsafat anak peserta didik dan untuk umum sikap empatik kegiatan belajar mengajar http://sihitedewi.blogspot.com/2014/02/filsafat-anak-peserta-didik-dan-untuk.html
Wednesday 12 February 2014
filsafat anak peserta didik dan untuk umum sikap empatik kegiatan belajar mengajar
SIKAP EMPATIK DAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
A. Pengertian sikap empatik
Istilah
empatik berasal dari bahasa Inggris, yang berarti emphaty. Dapat diartikan
sebagai suatu proyeksi perasaan-perasaaan pada diri seseorang karena pengaruh
suatu peristiwa atau suatu obyek pada suuatu keindahan. Apabila kita sedang
naik mobil dan secara tiba-tiba mobil tersebut meluncur kebawah karena jalannya
menurun, maka kita akan dapat merasakan menurunnya jalan tersebut. Walaupun
kita melihatnya bahwa seolah-olah adanya suatu tekanan yang menurun dan oleh
karena itu secara otomatis kita
memiringkan badan kebelakang.
Empati
dapat pula diartikan sebagai rasa menginsyati dan memahami perasaan orang lain,
baik berkenaan mengenai kebutuhan-kebutuhannya maupun keperluan-keperluan lainnya
ataupun menggenai hal-hal yng dialami oleh orang lain, (the realization and
understanding of another person’s feelings, needs, and suffering).
Dengan
demikian empati itu adalah suatu kecenderungan untuk merasakan dan memahami apa
yang sedang dirasakan oleh orang lain berkenaan dengan hal-hal yang sedang
diartikan. Adapun yang dimaksud dengan sikap empatik , yaitu suatu sikap yang
dilakukan oleh individu sebagai suatu kecenderungan kea rah merasakan dan
memahami berkenaan dengan apa-apa yang di alami oleh orang lain.
Adapun
beberapa arti dari pada diatas antara lain:
-
Simpati yaitu : Suatu
kecenderungan seseorang untuk merasakan bahwa dirinya sama dengan orang lain,
baik merasakan senang karena orang lain mengalami kesenangan maupun turut
merasa sependeritaan karena orang lain menderita.
-
Antipati yaitu:
merasakan sesuatu yang bertentangan dengan pa yang sedang dirasakan oleh ornag
lain. Dia senang karena orang lain menderita ataupun sebaliknya bahwa ia merasa
tidak senang, karena orang lain memperoleh yang tidak menyenangkan, dan
biasanya didasari karena kebencian terhadap seseorang.
-
Apati yaitu: perasaan
acuh tak acuh atau bersikap masa bodoh pada hal-hal yang dialami atau dirasakan
oleh orang lain.
B. Pengembangan Sikap Empatik
Telah kita
ketahui bahwa sikap empatik merupakan suatu sikap individu yang didasarkan atas
adanya kecenderungan untuk merasakan dan memahami apa-apa yang dirasakan oleh orang lain, baik terhadap
kesenangan orang, hasil-hasil yang telah dicapai oranng lain, maupun mengenai
kebutuhan, keperluan dan sebagainya. Apa yang dikembangkan kepada anak atau
individu, tentunya adalah sikap empatik yang bersifat positif, yang dalam arti
kemudian dapat melahirkan sikap empatik bahkan dilanjutkan dengan suatu
perbuatan yang lebih baik didalam kehidupan
bersosialnya.
Dalam masa
pertumbuhan dan perkembangan anak kearah dewasa, maka sikap empatik itu harus
ditumbuhkan pada diri anak setiap bertahap-tahap sehingga menjadi mantap.
Walaupun tujuan kita baik tetapi
kalau keliru dalam cara mengembangkannya akan mengakibatkan suatu kegagalan
perkembangan aspek-aspek psikis lainnya. Sikap empatik perlu dikembangkan dalam
hubungannya yang berkaitan dengan motif-motif positif dan mengarah kepada suatu
perbuatan amaliah yang positif pula. Dengan demikian pengembangan aspek sikap
empatik lebih jauh harus dihubungkan dengan aspek-aspek perasaan seperti antara
lain:
1.
Sikapa empatik yang
berhubungan dengan perasaan harga diri yang positif. Dan dalam hal ini misalnya
dapat dilakukan agar murid-murid dapat dibimbing kea rah kecenderungan untuk
merasakan dan memahami pesanan kebanggaan yang dialami orang lain yang telah
sukses belajar. Keadaan yang demikian akan melahirkan suatu usaha yang lebih
giat sehingga ia pun memperoleh suskses.
2.
Sikap empatik yang
berkenaan dengan perasaan sosial positif.
Murid-murid hendaknya
dibimbing kearah tumbuhnya kecenderungan untuk dapat merasakan dan memahami
bagaimana rasanya dan penderitaan pakir
miskin dalam mencari nafkah bagi keperluan hidupnya sehari-hari.
3.
Sikap empatik yang
bertalian dengan perasaan inteleks yang positif.
Murid-murid dibina agar mereka
mempunyai cita-cita menambah ilmu yang tak kunjung padam, seperti halnya dengan
sukses dan kepuasaan yang para Ilmuwan telah banyak sukses dan telah menguasai
berbagai jenis ilmu pengetahuan.
4.
Sikap empatik yang
bertalian dengan keagamaan.
Misalnya seseorang merasakan
dan memahami bagaimana sikap dan rasa syukur yang dilakukan oleh orang-orang
yang telah memperoleh kenikmatan yang diannugerahi Tuhan kepadanya. Dan hal
yang demikian akan memungkinkan ia merasa berusaha menngikutinya atau
setidak-tidaknya dapat mempedomi tumbuhnya rasa syukur tersebut.
5.
Sikap empatik perlu
dikembangkan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan prasaan etika.
Murid-murid harus ditumbuhkan dan dibimbing kecenderungan merasakan dan
memahami perasaan orang lain yang mampu untuk berbuat adil dalam menyelesaikan
suatu pertikaian dan lain-lain. Demikianlah sikap-sikap empatik ini harus
dibangun dan dibimbing serta dikembangkan didalam rasa masa perkembangan anak
menuju kedewasaan psikis dan fisiknya.
Penerapan
siakp empatik memerlukan cara-cara tertentu sesuai dengan tingkatan
perkembangan anak agar terhindar dari pada suatu kegagalan ataupun
akibat-akibat sampingan lainnya yang dapat menggangu psikis anak yang
bersangkutan.
Penerapan
dan pembimbingnya terhadap pertumbuhan sikap empati ini menuntut adanya
metode-metode yang tepat yang sesuai dengan tingkatan setiap fase perkembangan.
Penerapan sikap empatik harus dapat menumbuhkan perubahan sikap kemauan, sikap
tingkah laku dan peruban serta pandangan hidup terhadap murid-muridnnya.
HUBUNGAN SOSIAL DALAM
SUASANA MENGAJAR
A.
Pengertian bentuk
hubungan sosial
Manusia diaktakan sebagai mahluk sosial
demikian Aristotele menyebutka sebagai “zoon politiken” atau man is a sosial
being “ yang maksudnya mahluk yang senantiasa dan dalam keadaan bergaul
sesamanya. Perkataan sosial diartikan sebagai masyarakat manusia atau pergaulan
hidup menusia dengan manusia lainnya. Dalam pergaulan manusia itu terjadi
secara individu ataupun secara
berkelompok dalam situasi ornag banyak. Mengenai situasi orang banyak itu
sendiri ada dua macam istilah yang perlu diketahui, yaitu massa dan crowd yang dalam beberapa hal didapati
perbedaan-perbedaannya.
Massa ialah, pengelompokan individu-individu
nyata ataupun abstrak karena mereka memiliki arah perhatian yang sama terhadap
suatu obyek tertentu. Kumpulan orang-orang yang sedang menghindari suatu rapat
umum di alun-alun dapat disebut sebagai massa yang nyata, karena pada saat itu
semuanya tertuju pada suatu obyek perhatian yang sama, yaitu mendengarkan
pidato, ceramah seminar dan lain lain.
Semua orang yang tergabung dalam suatu organisasi tertentu disebut sebagai
massa yang abstrak.
Crowd atau disebut juga orang banyak, ialah
pengelompokan individu-individu yang tidak memiliki arah perhatian yang sama
terhadap suatu obyek tertentu. Akan tetapi, kadang-kadang halnya crowd itu bisa
mendadak menjadi massa. Seperti halnya orang-orang yang sedang ada di pasar,
tiba-tiba mendengar melalui pengeras suara yang menyatakan bahwa gedung pasar
tersebut kebakaran contonhnya. Maka orang banyak yang perhatiannya berbeda-beda
itu mendadak menjadi massa karena semuanya tertuju pada suatu pada suatu
perhatian, yaitu adanya kebakaran pasar.
Manusia senantiasa mengadakan kegiatan dan
menerima kegiatan dari sesamanya atau dengan bahasa psikologi bahwa manusia itu
berinteraksi dalam lingkungan soosial. Hubungan sosial merupakan suatu kegiatan
timbal balik antara individu-individu dalam suatu pergaulan sosial. Hubungan
“sosiaL” adalah hubungan yang terjadi antara dua individu atau lebih, di mana antar individu
yang satu saling berpengaruh mempengaruhi individu yang satu dengan individu
lainnya. Dan karena adanya pengaruh mempengaruhi inilah maka terjadilah
perubahan dan perbaikan dalam tingkah laku individu-individu yang bersangkutan.
Aapabila kita perhatikan batasan hubungan sosial seperti dikemukakan di atas,
maka dapat diketahui bahwa dalam hubungan sosial itu ada unsure-unsur tertentu
antara lain:
1. Bahwa dalam hubungan sosial itu ada pelakunya yang terdiri
atas dua individu atau lebh.
2. Didapatinya suatu jalur hubungan atau komikasi
3. Bahwa dalam hubungan sosial itu ada aspek waktu, baik waktu
lampau, waktu sekarang maupun yang akan datang. Ini berarti bahwa dalam
hubungan tersebut berkaitan dengan sejarah, keadaan sekarang ataupun untuk
meramalkan kehidupan masa depan.
4. Didapatinya pula aspek jarak letak, misalnya seseorang dapat
berhubungan dengan orang lain melalui telepon, surat, dan lain-lain.
5. Pada hubungan sosial itu ada unsure obyek ataupun saran
tertentu.
Hubungan
sosial itu maksud “communication” yang berkaitan dengan kata “common” yang
maksudnya bersama. Jadi pada hubungan itu ada suatu obyek atau suatu sasaran
kedua belah pihak secara bersama-sama. Dengan demikian bentuk hubungan sosial
itu, adalah suatu keadaan di mana individu melaksanakan suatu komunikasi dengan
individu lainnya, baik diwkatu lampau maupun masa depan.
B.
Bentuk-bentkuk hubungan
sosial dalam suasana belajar mengajar
Masalah belajar dan mengajar secar formil pada
umumnya dilakukan di luar sekolah baik dilaksanakan di kelas ataupun di luar
kelas. Suasana belajar mengajar adalah merupakan hubungan sosial karena di
dalamnya terdapat unsure-unsur seperti para pelaku, adanya komunikasi, unsure
waktu, unsure jarak, dan adanya obyek hubungan yang sama yaitu pelajaran.
Dilain pihak bahwa dalam hubungan sosial itu terdapat hubungan pengaruh
mempengaruhi yang dapat merubah dan memperbaiki tingkah laku para pesertanya.
Dan kesemuaannya itu senantiasa terjadi pada suasana belajar mengajar. Kalaupun sudah tepat akan
berusaha untuk meningkatkannya dan kalau pun belum berusaha untuk mencari jalan
lain lagi. Dengan demikian maka sasaran perubahan tingkah laku terjadi pada
diri murid dan guru, walaupun tekanan utamanya tertuju pada sikap dan tingkah
laku murid-muridnya. Hubungan sosial dalam suasana belajar mengajar dapat
berlangsung atas bentuk-bentuk seperti di bawah ini.
1.
Bentuk hubungan sosial
yang didasarkan atas proses imitasi
Imitasi berasal dari bahasa
latin “imitari” yang maksudnya meniru atau mencontohkan terhadap hal-hal yang
ada di luar diri seseorang. Pada dasarnya setiap individu memiliki sifat
kecenderungan untuk melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh orang
atau orang-orang lain. Ynag dianggap
cocok bagi dirinya. Adapun kedua faktor peristiwa psikis tersebut adalah:
a.
Bahwa pada diri individu
yang bersangkutan terdapat minat terhadap hal-hal yang akan ditirunya dan
kemudian menimbulkan perhatian yang besar terhadap hal-hal yang bersangkutan.
b.
Bahwa pada diri individu
yang bersangkutan mempunyai suatu anggapan bahwa hal-hal yang akan diimitasinya
itu ada suatu nilai yang berharga dan berguan bagi dirinya.
c.
Wednesday 9 October 2013
ilmu politik
A. Pengertian Politik, Ilmu Politik dan Konsep Ilmu Politik
Politik berasal dari bahasa yunani polites berarti warga negara kemudian berkembang menjadi Politikos yang berarti kewarganegaraan, dan Politike yang berarti kemahiran politik. Adapun konsep-konsep dalam ilmu politik senantiasa berkutat dalam masalah:
a. Kekuasaan – sumber kekuasaan – pengaruh – pembuat dan pelaksanan kebijakan
b. Kewenangan – kekuasaan berdasarkan legitimasi
c. Konflik dan konsensus
d. Pengambilan keputusan dan cara mendistribusikan kekuasaan
Politik berasal dari bahasa yunani polites berarti warga negara kemudian berkembang menjadi Politikos yang berarti kewarganegaraan, dan Politike yang berarti kemahiran politik. Adapun konsep-konsep dalam ilmu politik senantiasa berkutat dalam masalah:
a. Kekuasaan – sumber kekuasaan – pengaruh – pembuat dan pelaksanan kebijakan
b. Kewenangan – kekuasaan berdasarkan legitimasi
c. Konflik dan konsensus
d. Pengambilan keputusan dan cara mendistribusikan kekuasaan
B. Lingkup dan pengertian Politik
Sebagai ilmu, politik mempunyai lingkup yang meliputi berbagai aspek. Berikut pendapat para ahli tentang ruang lingkup dan pengertian ilmu politik:
- Gambte:
politik merupakan kumpulan dari satu wilayah kehidupan sosial seperti jender, ras, dan kelas sosial, sehingga politik diartikan sebagai aspek dari keseluruhan kehidupan sosial, dan tidak hanya terpusat pada lembaga-lembaga pemerintah.
- Lefwich
Politik tidak terlepas dari kehidupan dan aktivitas publik. Politik menyangkut keseluruhan aktivitas dan kerjasama dan konflik di dalam atau antar masyarakat.
- Deliar Noer
Politik adalah segala aktivitas atau sikap yang berhubungan dengan kekuasaan dan yang dimaksud untuk mempengaruhi dengan jalan mengubah atau mempertahankan suatu bentuk susunan masyarakat.
Sebagai ilmu, politik mempunyai lingkup yang meliputi berbagai aspek. Berikut pendapat para ahli tentang ruang lingkup dan pengertian ilmu politik:
- Gambte:
politik merupakan kumpulan dari satu wilayah kehidupan sosial seperti jender, ras, dan kelas sosial, sehingga politik diartikan sebagai aspek dari keseluruhan kehidupan sosial, dan tidak hanya terpusat pada lembaga-lembaga pemerintah.
- Lefwich
Politik tidak terlepas dari kehidupan dan aktivitas publik. Politik menyangkut keseluruhan aktivitas dan kerjasama dan konflik di dalam atau antar masyarakat.
- Deliar Noer
Politik adalah segala aktivitas atau sikap yang berhubungan dengan kekuasaan dan yang dimaksud untuk mempengaruhi dengan jalan mengubah atau mempertahankan suatu bentuk susunan masyarakat.
C. Sejarah Perkembangan politik
Mengkaji tentang sejarah ilmu politik bisa dilihat dari dua pandangan yaitu pembahasan secara luas atau secara sempit. Secara luas berarti ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu berupa pembahasan dalam buku-buku tertentu yang telah dikarang masa lampau, sedangkan secara sempit berarti ilmu politik dilihat dari aspek sistematisasinya sebagai ilmu dan pengakuannya dari aspek akademis. Sejarah secara luas. Ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu, ini bisa dilihat dari karya-karya berikut;
a. Yunani tahun 450 SM terdapat buku karya Herodatus, Plato dan Aristoteles.
b. India tahun 500 SM terdapat kitab Dharmasastra dan arthasastra.
c. Cina tahun 500 SM terdapat tokoh Confucius dan Kung Fu Tzu
d. Arab abad 11 M terdapat karya al-Marwardi berjudul al-Ahkam as-Sulthaniyyah
e. Indonesia abad 13 M terdapat kitab Negarakertagama dan Babad Tanah Jawi.
Sejarah secara sempit
- Abad 18 dan 19 di Jerman, Austria dan Prancis telah muncul pembahasan tentang politik namun masih kental dipengaruhi hukum dan negara.
- Di Inggris Ilmu politik dipengaruhi oleh filsafat moral dan sejarah
- Di Paris Prancis tahun 1870 lahir Ecole libredes Scienies
- Di Inggris tahun 1895 muncul lembaga London School of Economic and Political Science
- Di AS tahun 1858 diangkat Francis Lieber sebagai guru besar Sejarah dan Ilmu politik di columbia College.
- Masih di AS tahun 1904 lahir American Political Science Assosiation (APSA)
- Unesco lembaga dibasah PBB tahun 1948 melahirkan buku Contemporary Political Science
Dalam Buku Contemporary Political Science ini terdapat 4 bidang ilmu politik, yaitu:
1. Teori Politik
2. Lembaga Politik (Undang-Undang, pemerintah)
3. Partai
4. Hubungan Internasional (politik internasional, organisasi, hukum)
Mengkaji tentang sejarah ilmu politik bisa dilihat dari dua pandangan yaitu pembahasan secara luas atau secara sempit. Secara luas berarti ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu berupa pembahasan dalam buku-buku tertentu yang telah dikarang masa lampau, sedangkan secara sempit berarti ilmu politik dilihat dari aspek sistematisasinya sebagai ilmu dan pengakuannya dari aspek akademis. Sejarah secara luas. Ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu, ini bisa dilihat dari karya-karya berikut;
a. Yunani tahun 450 SM terdapat buku karya Herodatus, Plato dan Aristoteles.
b. India tahun 500 SM terdapat kitab Dharmasastra dan arthasastra.
c. Cina tahun 500 SM terdapat tokoh Confucius dan Kung Fu Tzu
d. Arab abad 11 M terdapat karya al-Marwardi berjudul al-Ahkam as-Sulthaniyyah
e. Indonesia abad 13 M terdapat kitab Negarakertagama dan Babad Tanah Jawi.
Sejarah secara sempit
- Abad 18 dan 19 di Jerman, Austria dan Prancis telah muncul pembahasan tentang politik namun masih kental dipengaruhi hukum dan negara.
- Di Inggris Ilmu politik dipengaruhi oleh filsafat moral dan sejarah
- Di Paris Prancis tahun 1870 lahir Ecole libredes Scienies
- Di Inggris tahun 1895 muncul lembaga London School of Economic and Political Science
- Di AS tahun 1858 diangkat Francis Lieber sebagai guru besar Sejarah dan Ilmu politik di columbia College.
- Masih di AS tahun 1904 lahir American Political Science Assosiation (APSA)
- Unesco lembaga dibasah PBB tahun 1948 melahirkan buku Contemporary Political Science
Dalam Buku Contemporary Political Science ini terdapat 4 bidang ilmu politik, yaitu:
1. Teori Politik
2. Lembaga Politik (Undang-Undang, pemerintah)
3. Partai
4. Hubungan Internasional (politik internasional, organisasi, hukum)
Pada zaman Yunani Kuno para pemikir yang terkenal antara lain:
- Socrates (469-399 SM)
Menurut socrates ilmu politik adalah ilmu yang membahas masalah Public good (kebaikan bersama) yakni struktur ideal serta tentang keadilan.
- Plato (429-347 SM)
Menurut socrates ilmu politik adalah ilmu yang membahas tentang siapa yang memerintah dan kedudukan individu dalam lingkup kekuasaan yang dipegang.
- Aristoteles (384 – 322 SM)
Menurut socrates ilmu politik adalah ilmu yang membahas tentang asal dan tujuan terbentuknya negara.
- Socrates (469-399 SM)
Menurut socrates ilmu politik adalah ilmu yang membahas masalah Public good (kebaikan bersama) yakni struktur ideal serta tentang keadilan.
- Plato (429-347 SM)
Menurut socrates ilmu politik adalah ilmu yang membahas tentang siapa yang memerintah dan kedudukan individu dalam lingkup kekuasaan yang dipegang.
- Aristoteles (384 – 322 SM)
Menurut socrates ilmu politik adalah ilmu yang membahas tentang asal dan tujuan terbentuknya negara.
Perkembangan sebagai ilmu
lmu pada akhir abad 19 mulai berkembang sebagai cabang ilmu social
memiliki : rangka, dasar, fokus, dan ruang lingkup mengembangkan hukum-hukum
ilmiah, obyektif, sistematis, dan empiris, Muncul pendekatan-pendekatan yg
berkembang. David E Apter Menyatakan beberapa pendekatan yang berkembang:
1. Pendekatan Kelembagan / institusional
2. Pendekatan tingkah laku (behaviouralism)
3. Pendekatan kenajemukan (pluralism)
4. Pendekatan stuktural
5. Pendekatan Developmentalis.
1. Pendekatan Kelembagan / institusional
2. Pendekatan tingkah laku (behaviouralism)
3. Pendekatan kenajemukan (pluralism)
4. Pendekatan stuktural
5. Pendekatan Developmentalis.
Perkembangan ilmu politik diberbagai Negara berbeda-beda tahapnya,
berikut adalah contoh perkembangan ilmu politik diberbagai Negara termasuk
Indonesia.
Eropa Daratan Anglo Saxon Indonesia
1.Negara-negara eropa selain Inggris
2.Aspek Kajian
-Kelembagaan
-Filosofis
-Historis
-Yuridis Formal
-Sempit
3.Kecenderungan
-Klasik
-Tradisional
Eropa Daratan Anglo Saxon Indonesia
1.Negara-negara eropa selain Inggris
2.Aspek Kajian
-Kelembagaan
-Filosofis
-Historis
-Yuridis Formal
-Sempit
3.Kecenderungan
-Klasik
-Tradisional
4.Sifat
-Ilmu Terapan
-Bernilai
1.Negara-negara amerika dan pengaruhnya
2.Aspek Kajian
-Tingkah laku
-Empiris
-Sosiopsikologis
-Luas
-Ilmu Terapan
-Bernilai
1.Negara-negara amerika dan pengaruhnya
2.Aspek Kajian
-Tingkah laku
-Empiris
-Sosiopsikologis
-Luas
3.Kecenderungan
-Aktual
-Fenomenal
-Kotemporer
4.Sifat
-Ilmu Murni
-Bebas nilai
-Aktual
-Fenomenal
-Kotemporer
4.Sifat
-Ilmu Murni
-Bebas nilai
1.Belanda 1596
2.1960
3. 1970
4. Anglo Saxon
2.1960
3. 1970
4. Anglo Saxon
D. Fokus obyek kajian Ilmu Politik
- Roger F Soltau:
Ilmu Politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga negara yang akan melaksanakan tujuan-tujuan tersebut, hubungan antar negara dengan warga negara dengan negara lain.
- Harold Laswll dan Abraham Kaplan:
Ilmu Politik mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasan
- Joyce Mitchell ;
Ilmu Politik mempelajari pengambilan keputusan kolektef dan atau pembuatan kebijakan umum untuk masyarakat.
- Hoggerwerf :
Ilmu Politik menelaah tentang kebijakan pemerintah, proses terbentuknya maupun akibat-akibatnya.
- Harolod Laswell:
Ilmu Politik memepelajari masalah siapa mendapat apa, kapan dan Bagaimana
- Roger F Soltau:
Ilmu Politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga negara yang akan melaksanakan tujuan-tujuan tersebut, hubungan antar negara dengan warga negara dengan negara lain.
- Harold Laswll dan Abraham Kaplan:
Ilmu Politik mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasan
- Joyce Mitchell ;
Ilmu Politik mempelajari pengambilan keputusan kolektef dan atau pembuatan kebijakan umum untuk masyarakat.
- Hoggerwerf :
Ilmu Politik menelaah tentang kebijakan pemerintah, proses terbentuknya maupun akibat-akibatnya.
- Harolod Laswell:
Ilmu Politik memepelajari masalah siapa mendapat apa, kapan dan Bagaimana
E. Bidang Kajian Ilmu Politik
Politik sebagai ilmu politik memiliki bidang kajian antara lain:
1.Teori-teori Politik
Teori Politik berdasarkan moral dan menetukan norma-norma politik (mengandung nilai). Teori politik adalah generalisasi dari phenomena-phenomena politik. Teori politik ini terdiri dari :
- Tujuan politik
- Cara mencapai tujuan politik tersebut
- Kemungkinan dan kebutuhan untuk cara tersebut
- Kewajiban dalam mencapai kebutuhan tersebtersebut
Politik sebagai ilmu politik memiliki bidang kajian antara lain:
1.Teori-teori Politik
Teori Politik berdasarkan moral dan menetukan norma-norma politik (mengandung nilai). Teori politik adalah generalisasi dari phenomena-phenomena politik. Teori politik ini terdiri dari :
- Tujuan politik
- Cara mencapai tujuan politik tersebut
- Kemungkinan dan kebutuhan untuk cara tersebut
- Kewajiban dalam mencapai kebutuhan tersebtersebut
Ilmu politik secara teoritis terbagi kepada dua yaitu :
1. Valuational artinya ilmu politik berdasarkan moral dan norma politik. Teori valuational ini terdiri dari filsafat politik, ideologi dan politik sistematis.
2. Non valuational artinya ilmu politik hanya sekedar mendeskripsikan dan mengkomparasikan satu peristiwa dengan peristiwa lain tanpa mengaitkannya dengan moral atau norma.
Menurut Harold Laswell terdapat 8 nilai yang dikejar dalam politik, yaitu ;
1.Kekuasaan
2.Pendidikan
3.Kekayaan
4.Kesehatan
5.Keterampilan
6.Kasih sayang
7.Kejujuran/keadilan
8.Keseganan
1. Valuational artinya ilmu politik berdasarkan moral dan norma politik. Teori valuational ini terdiri dari filsafat politik, ideologi dan politik sistematis.
2. Non valuational artinya ilmu politik hanya sekedar mendeskripsikan dan mengkomparasikan satu peristiwa dengan peristiwa lain tanpa mengaitkannya dengan moral atau norma.
Menurut Harold Laswell terdapat 8 nilai yang dikejar dalam politik, yaitu ;
1.Kekuasaan
2.Pendidikan
3.Kekayaan
4.Kesehatan
5.Keterampilan
6.Kasih sayang
7.Kejujuran/keadilan
8.Keseganan
2.Filsafat Politik.
Mencari kebenaran berdasarkan rasional tentang apa, bagaimana sifat dan hekekat kehidupan manusia. Contoh: etika politik, keadilan, dsb.
Mencari kebenaran berdasarkan rasional tentang apa, bagaimana sifat dan hekekat kehidupan manusia. Contoh: etika politik, keadilan, dsb.
3.Teori Politik sistematis
Bagaimana menerapkan norma-norma dlm kehidupan politik, sehingga teori politik membahas fenomena dan fakta politik.(bisa tidak mengandung nilai = bebas nilai)
Bagaimana menerapkan norma-norma dlm kehidupan politik, sehingga teori politik membahas fenomena dan fakta politik.(bisa tidak mengandung nilai = bebas nilai)
4.Lembaga-lembaga politik konstitusi,
pemerintah, perbandingan lembaga politik dsb
pemerintah, perbandingan lembaga politik dsb
5.Partai Politik ,
golongan dan pendapat umum
6. Hubungan International
Politik International, orang, administrasi, dan hak international
golongan dan pendapat umum
6. Hubungan International
Politik International, orang, administrasi, dan hak international
F.Hubungan Ilmu Politik dgn Ilmu Lainnya.
Prinsip-prinsip ilmiah dalam ilmu alam adalah berarti prinsip
“resonable conduct” yaitu ‘the manner in which a typical contemporary scientist
deal with his problems of research”, atau prinsip-prinsip yang sudah diterima
secara umum dalam ilmu ilmu alam, seperti ketika ilmuwan ilmu alam dihadapkan
pada gejala yang harus dijelaskannya
1.Hubungan Ilmu Politik & Sosiologi
Baik ilmu sosiologi maupun ilmu politik sebagai ilmu yang berusaha mengupas fakta-fakta yang terjadi dalam masyarakat. Sosiologi banyak memberi kontribusi terhadap ilmu politik dalam penajaman analisis Membantu ilmu politik dalam memahami latar belakang struktur dan pola kehidupan sosial terutama kaitannya dengan pengambilan keputusan, pengendalian sosial serta pola pengorganisasian secara politis. Sama-sama menelaah negara. Sosiologi melihat Negara sebagai organisasi pengendali sosial. Ilmu politik melihatnya sebagai asosiasi tertinggi. Membantu memahami ilmu politik dalam rangka mengetahui sumber-sumber kewenangan politik, sumber-sumber keabsahan politik
Baik ilmu sosiologi maupun ilmu politik sebagai ilmu yang berusaha mengupas fakta-fakta yang terjadi dalam masyarakat. Sosiologi banyak memberi kontribusi terhadap ilmu politik dalam penajaman analisis Membantu ilmu politik dalam memahami latar belakang struktur dan pola kehidupan sosial terutama kaitannya dengan pengambilan keputusan, pengendalian sosial serta pola pengorganisasian secara politis. Sama-sama menelaah negara. Sosiologi melihat Negara sebagai organisasi pengendali sosial. Ilmu politik melihatnya sebagai asosiasi tertinggi. Membantu memahami ilmu politik dalam rangka mengetahui sumber-sumber kewenangan politik, sumber-sumber keabsahan politik
2.Ilmu Politik & Ilmu Sejarah
Mempelajari peristiwa masa lampau baik menyangkut sebab-sebabnya serta hubungan antar peristiwa. Membantu ilmu politik dalam memprediksi masa depan yakni mengapa suatu peristiwa terjadi, bagaimana suatu peristiwa terjadi serta akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Mempelajari peristiwa masa lampau baik menyangkut sebab-sebabnya serta hubungan antar peristiwa. Membantu ilmu politik dalam memprediksi masa depan yakni mengapa suatu peristiwa terjadi, bagaimana suatu peristiwa terjadi serta akibat-akibat yang ditimbulkannya.
3.Ilmu Politik & Antropologi Budaya
Fokus analisisnya menyelidiki aspek kultural dari setiap hidup bersama. Membantu Ilmu politik : Untuk memahami kondisi masyarakat terutama di negara-negara berkembang yang sedang mengalami perubahan terkait dengan konsep modernisasi, demokratisasi, kolonialisme, hubungan elite dengan massa, nasionalisme, dll Pengembangan metode penelitian partizipant observer
Fokus analisisnya menyelidiki aspek kultural dari setiap hidup bersama. Membantu Ilmu politik : Untuk memahami kondisi masyarakat terutama di negara-negara berkembang yang sedang mengalami perubahan terkait dengan konsep modernisasi, demokratisasi, kolonialisme, hubungan elite dengan massa, nasionalisme, dll Pengembangan metode penelitian partizipant observer
4.Ilmu Politik dengan Filsafat
Mengkaji secara sistematis dan rasional dalam mencari jawaban atas persoalan yang menyangkut alam dan kehidupan manusia. Membant ilmu politik menyangkut hakekat manusia, nilai-nilai ideal bagi kehidupan negara/pemerintah. Membantu ilmu politik menyangkut moral dan etika
Mengkaji secara sistematis dan rasional dalam mencari jawaban atas persoalan yang menyangkut alam dan kehidupan manusia. Membant ilmu politik menyangkut hakekat manusia, nilai-nilai ideal bagi kehidupan negara/pemerintah. Membantu ilmu politik menyangkut moral dan etika
5.Ilmu Politik & Psikologi Sosial
Cabang psikologi yang meneliti perilaku manusia sebagai individu dalam kaitannya dengan situasi sosial (mengamati tingkah laku seseorang yang dipengaruhi situasi sosial). Membantu ilmu politik : Menjelaskan gejala-gejala politik dan motif-motif politik yang menjadi dasar setiap proses politik Dalam menganalisis tentang siapa yang paling berkuasa dalam proses politik Pengaruh pemimpin informal dalam pembuatan keputusan politik Mengetahui sikap masyarakat terhadap hal-hal yang baru dan bagaimana situasi yang ada.
Cabang psikologi yang meneliti perilaku manusia sebagai individu dalam kaitannya dengan situasi sosial (mengamati tingkah laku seseorang yang dipengaruhi situasi sosial). Membantu ilmu politik : Menjelaskan gejala-gejala politik dan motif-motif politik yang menjadi dasar setiap proses politik Dalam menganalisis tentang siapa yang paling berkuasa dalam proses politik Pengaruh pemimpin informal dalam pembuatan keputusan politik Mengetahui sikap masyarakat terhadap hal-hal yang baru dan bagaimana situasi yang ada.
6.Ilmu Politik dan Ilmu Hukum
Sama-sama menganalisis negara dan komponenanya. Ilmu Politik dapat dibantu dalam memahaminya secara normatif.
Sama-sama menganalisis negara dan komponenanya. Ilmu Politik dapat dibantu dalam memahaminya secara normatif.
7.Ilmu Politik dengan Ilmu Ekonomi
Menelaah sesuatu yang berkaitan dengan faktor kelangkaan sehingga berorientasi pada kebijakan rasional. Membantu ilmu politik: Pengambilan keputusan terutama menyangkut pembangunan ekonomi nasional Penggunaan pendekatan tingkah laku dalam menganalisis masalah-masalah politik
Menelaah sesuatu yang berkaitan dengan faktor kelangkaan sehingga berorientasi pada kebijakan rasional. Membantu ilmu politik: Pengambilan keputusan terutama menyangkut pembangunan ekonomi nasional Penggunaan pendekatan tingkah laku dalam menganalisis masalah-masalah politik
G. Kewenangan
Kewenangan adalah kekuasaan yang mendapatkan keabsahan atau legitimasi Kewenangan adalah hak moral untuk membuat dan melaksanakan keputusan politik Prinsip moral menentukan siapa yang berhak memerintah mengatur cara dan prosedur melaksanakan wewenang. Sebuah bangsa atau negara mempunyai tujuan. Kegiatan untuk mencapai tujuan disebut tugas. Hak moral untuk melakukan kegiatan mencapai tujuan disebut kewenangan Tugas dan kewenangan untuk mencapai tujuan masyarakat atau negara disebut fungsi Sumber kewenangan
1. Tradisi – keluarga atau darah biru
2. Kekuatan sakral seperti Tuhan, Dewa dan wahyu seperti kerajaan
3. Kualitas pribadi seperti atlit, artis
4. Peraturan perundang-undangan yang mengatur prosedur dan syarat menjadi pemimpin
5. Instrumental yaitu kekay5. Instrumental yaitu kekayaan dan keahlian iptek
Adapun Tipe kewenangan adalah sebagai berikut:
1. Kewenangan prosedural yaitu berasal dari peraturan perundang-undangan
2. Kewenangan substansial yaitu berasal dari tradisi, kekuatan sakral, kualitas pribadi dan instrumental
Setiap masyarakat pasti memakai kedua tipe kewenangan ini hanya yang satu dijadikan sebagai yang utama dan yang lain sebagai pelengkap Peralihan kewenangan
a. Turun temurun – keturunan atau keluarga
b. Pemilihan – langsung atau perwakilan
c. Paksaan – revolusi, kudeta atau ancaman kekerasan.
Sikap terhadap kewenangan
1) Menerima
2) Mempertanyakan (skeptis)
3) Menolak
4) Kombinasi
Kewenangan adalah kekuasaan yang mendapatkan keabsahan atau legitimasi Kewenangan adalah hak moral untuk membuat dan melaksanakan keputusan politik Prinsip moral menentukan siapa yang berhak memerintah mengatur cara dan prosedur melaksanakan wewenang. Sebuah bangsa atau negara mempunyai tujuan. Kegiatan untuk mencapai tujuan disebut tugas. Hak moral untuk melakukan kegiatan mencapai tujuan disebut kewenangan Tugas dan kewenangan untuk mencapai tujuan masyarakat atau negara disebut fungsi Sumber kewenangan
1. Tradisi – keluarga atau darah biru
2. Kekuatan sakral seperti Tuhan, Dewa dan wahyu seperti kerajaan
3. Kualitas pribadi seperti atlit, artis
4. Peraturan perundang-undangan yang mengatur prosedur dan syarat menjadi pemimpin
5. Instrumental yaitu kekay5. Instrumental yaitu kekayaan dan keahlian iptek
Adapun Tipe kewenangan adalah sebagai berikut:
1. Kewenangan prosedural yaitu berasal dari peraturan perundang-undangan
2. Kewenangan substansial yaitu berasal dari tradisi, kekuatan sakral, kualitas pribadi dan instrumental
Setiap masyarakat pasti memakai kedua tipe kewenangan ini hanya yang satu dijadikan sebagai yang utama dan yang lain sebagai pelengkap Peralihan kewenangan
a. Turun temurun – keturunan atau keluarga
b. Pemilihan – langsung atau perwakilan
c. Paksaan – revolusi, kudeta atau ancaman kekerasan.
Sikap terhadap kewenangan
1) Menerima
2) Mempertanyakan (skeptis)
3) Menolak
4) Kombinasi
H. Legitimasi
Adalah Pengakuan dan penerimaan masyarakat kepada pemimpin untuk memerintah, membuat dan melaksanakan keputusan politik. Persamaan antara kekuasaan, kewenangan dan legitimasi karena ketiganya berkaitan dengan hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin atau masyarakat. Perbedaannya kekuasaan adalah penggunaan sumber-sumber kekuasaan untuk mempengaruhi pembuat dan pelaksana kebijakan politik, sedangkan kewenangan adalah hak moral untuk membuat dan melaksanakan keputusan politik (bersifat top down), adapun legitimasi adalah pengakuan dan penerimaan kepada pemimpin (bersifat bottom up). Objek legitimasi adalah:
1. Masyarakat politik – krisis identitas
2. Hukum – krisis konstitusi
3. lembaga politik – krisis kelembagaan
4. pemimpin politik – krisis kepemimpinan
5. kebijakan – krisis kebijakan
krisis ini terjadi secara berurutan ketika sudah mencapai krisis kebijakan maka sebenarnya sudah terlewati krisis identitas, krisis konstitusi, krisis kelembagaan dan krisis kepemimpinan. Maka bila semuanya sudah mengalami krisis disebutlah krisis legitimasi. Kadar legitimasi:
a.pra legitimasi, ada dalam pemerintahan yang baru terbentuk yang meyakini memiliki kewenangan tapi sebagian kelompok masyarakat belum mengakuinya
b.berlegitimasi, yaitu ketika pemerintah bisa meyakinkan masyarakat dan masyarakat menerima dan mengakuinya.
c.Tak berlegitimasi, ketika pemimpin atau pemerintah gagal mendapat pengakuan dari masyarakat tapi pemimpin tersebut menolak untuk mengundurkan diri, akhirnya muncul tak berlegitimasi. Untuk mempertahankan kewenangannya biasanya digunakan cara-cara kekerasan.
d.Pasca legitimasi, yaitu ketika dasar legitimasi sudah berubah.
Adapun Cara mendapat legitimasi
1. Simbolis, yaitu memanipulasi kecenderungan moral, emosional, tradisi, kepercayaan dilakukan secara ritualistik seperti upacara kenegaraan, parade tentara atau pemberian penghargaan.
2. materiil/instumental yaitu menjanjikaan dan keahlian iptekdan memberikan kebutuhan dasar masyarakat (basic needs) seperti sembako, pendidikan, kesehatan dll.
3. pemilu untuk memilih orang atau referendum untuk menentukan kebijakan umum.
Tipe legitimasi
1.Tradisional – tradisi yang dipelihara dan dilembagakan contoh kerajaan
2.ideologi – penafsir dan pelaksana ideologi, untuk mendapat dan mempertahankan legitimasi bagi kewenangannya juga menyingkirkan pihak yang membangkan terhadap kewenangannya.
3.kualitas pribadi – kharisma, penampilan pribadi, atau prestasi
4.prosedural – peraturan perundang-undangan
5.instrumental – menjanjikan dan menjamin kesejahteraan materiil.
Pemimpin yang mendapatkan legitimasi berdasarkan prinsip tradisional, ideologi dan kualitas pribadi menggunakan metode simbolis. Sedangkan pemimpin hasil dari prinsip prosedural dan instrumental menggunakan metode prosedural dan metode intrumental. Manfaat legitimasi
1.menciptakan stabilitas politik dan perubahan sosial
2.mengatasi masalah lebih cepat
3.mengurangi penggunaan saran kekerasan fisik
4.memperluas bidang kesejahteraan atau meningkatkan kualita kesejahteraan
Krisis legitimasi terdi karena:
1.peralihan prinsip kewenangan
2.persaingan yang tajam dan tidak sehat
3.pemerintah tidak memenuhi janjinya
4.sosialisasi kewenangan berubah
Adalah Pengakuan dan penerimaan masyarakat kepada pemimpin untuk memerintah, membuat dan melaksanakan keputusan politik. Persamaan antara kekuasaan, kewenangan dan legitimasi karena ketiganya berkaitan dengan hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin atau masyarakat. Perbedaannya kekuasaan adalah penggunaan sumber-sumber kekuasaan untuk mempengaruhi pembuat dan pelaksana kebijakan politik, sedangkan kewenangan adalah hak moral untuk membuat dan melaksanakan keputusan politik (bersifat top down), adapun legitimasi adalah pengakuan dan penerimaan kepada pemimpin (bersifat bottom up). Objek legitimasi adalah:
1. Masyarakat politik – krisis identitas
2. Hukum – krisis konstitusi
3. lembaga politik – krisis kelembagaan
4. pemimpin politik – krisis kepemimpinan
5. kebijakan – krisis kebijakan
krisis ini terjadi secara berurutan ketika sudah mencapai krisis kebijakan maka sebenarnya sudah terlewati krisis identitas, krisis konstitusi, krisis kelembagaan dan krisis kepemimpinan. Maka bila semuanya sudah mengalami krisis disebutlah krisis legitimasi. Kadar legitimasi:
a.pra legitimasi, ada dalam pemerintahan yang baru terbentuk yang meyakini memiliki kewenangan tapi sebagian kelompok masyarakat belum mengakuinya
b.berlegitimasi, yaitu ketika pemerintah bisa meyakinkan masyarakat dan masyarakat menerima dan mengakuinya.
c.Tak berlegitimasi, ketika pemimpin atau pemerintah gagal mendapat pengakuan dari masyarakat tapi pemimpin tersebut menolak untuk mengundurkan diri, akhirnya muncul tak berlegitimasi. Untuk mempertahankan kewenangannya biasanya digunakan cara-cara kekerasan.
d.Pasca legitimasi, yaitu ketika dasar legitimasi sudah berubah.
Adapun Cara mendapat legitimasi
1. Simbolis, yaitu memanipulasi kecenderungan moral, emosional, tradisi, kepercayaan dilakukan secara ritualistik seperti upacara kenegaraan, parade tentara atau pemberian penghargaan.
2. materiil/instumental yaitu menjanjikaan dan keahlian iptekdan memberikan kebutuhan dasar masyarakat (basic needs) seperti sembako, pendidikan, kesehatan dll.
3. pemilu untuk memilih orang atau referendum untuk menentukan kebijakan umum.
Tipe legitimasi
1.Tradisional – tradisi yang dipelihara dan dilembagakan contoh kerajaan
2.ideologi – penafsir dan pelaksana ideologi, untuk mendapat dan mempertahankan legitimasi bagi kewenangannya juga menyingkirkan pihak yang membangkan terhadap kewenangannya.
3.kualitas pribadi – kharisma, penampilan pribadi, atau prestasi
4.prosedural – peraturan perundang-undangan
5.instrumental – menjanjikan dan menjamin kesejahteraan materiil.
Pemimpin yang mendapatkan legitimasi berdasarkan prinsip tradisional, ideologi dan kualitas pribadi menggunakan metode simbolis. Sedangkan pemimpin hasil dari prinsip prosedural dan instrumental menggunakan metode prosedural dan metode intrumental. Manfaat legitimasi
1.menciptakan stabilitas politik dan perubahan sosial
2.mengatasi masalah lebih cepat
3.mengurangi penggunaan saran kekerasan fisik
4.memperluas bidang kesejahteraan atau meningkatkan kualita kesejahteraan
Krisis legitimasi terdi karena:
1.peralihan prinsip kewenangan
2.persaingan yang tajam dan tidak sehat
3.pemerintah tidak memenuhi janjinya
4.sosialisasi kewenangan berubah
I. Kekuasaan Dan Pengaruh Politik
Kekuasaan adalah gejala yang selalu ada dalam proses politik Politik tanpa kekuasaan bagaikan agama tanpa moral karena begitu berkaitannya antara keduanya. Konsep-konsep yang berkaitan dengan kekuasaan
Influence atau pengaruh, yaitu bagimana seseorang mampu mempengaruhi agar orang lain berubah secara sukarela.
Persuasi yaitu cara meyakinkan orang dengan memberikan argumentasi
Manipulasi adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain namun yang dipengaurhi tidak menyadari
Coersion adalah ancaman atau paksaan agar orang lain sesuai dengan kehendak yang punya kekuasaan.
Force yaitu tekanan fisik, seperti membatasi kebebasan. Ini biasanya dilengkapi dengan sejata, sehingga orang lain mengalami ketakutan.
Kekuasaan adalah kemampuan menggunakan sumber pengaruh untuk mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik sehingga menguntungkan dirinya, kelompoknya atau masyarakat secara umum. Unsur kekuasaan terdiri dari ;
•Tujuan
•Cari
•Hasil
Oleh karena agar kekuasaan tidak disalahartikan maka perlu difahami makna kekuasaan, yaitu :
1. Kekuasaan adalah hubungan antara manusia
2. Pemegang kekuasaan punya kemampuan mempengaruhi orang lain
3. Pemegang kekuasaaan bisa individu, kelompok, organisasi atau pemerintah
4. Sasaran kekuasaan dapat individu, kelompok, organisasi atau pemerintah
5. Pihak yang mempunyai sumber kekuasaan belum tentu punya kekuasaan, bergantung pada kemampuannya untuk menggunakan sumber kekuasaan itu.
6. Penggunaan sumber kekuasaan dapat dengan paksaan, konsensus atau kombinasi dari keduanaya.
7. Kekuasaan bisa memiliki tujuan yang baik atau juga buruk
8. Berkaitan pula dengan distribusi kekuasaan
9. Kekuasaan digunakan untuk masyarakat umum
10.Sumber pengaruh digunakan mempengaruhi proses politik
Kekuasaan adalah gejala yang selalu ada dalam proses politik Politik tanpa kekuasaan bagaikan agama tanpa moral karena begitu berkaitannya antara keduanya. Konsep-konsep yang berkaitan dengan kekuasaan
Influence atau pengaruh, yaitu bagimana seseorang mampu mempengaruhi agar orang lain berubah secara sukarela.
Persuasi yaitu cara meyakinkan orang dengan memberikan argumentasi
Manipulasi adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain namun yang dipengaurhi tidak menyadari
Coersion adalah ancaman atau paksaan agar orang lain sesuai dengan kehendak yang punya kekuasaan.
Force yaitu tekanan fisik, seperti membatasi kebebasan. Ini biasanya dilengkapi dengan sejata, sehingga orang lain mengalami ketakutan.
Kekuasaan adalah kemampuan menggunakan sumber pengaruh untuk mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik sehingga menguntungkan dirinya, kelompoknya atau masyarakat secara umum. Unsur kekuasaan terdiri dari ;
•Tujuan
•Cari
•Hasil
Oleh karena agar kekuasaan tidak disalahartikan maka perlu difahami makna kekuasaan, yaitu :
1. Kekuasaan adalah hubungan antara manusia
2. Pemegang kekuasaan punya kemampuan mempengaruhi orang lain
3. Pemegang kekuasaaan bisa individu, kelompok, organisasi atau pemerintah
4. Sasaran kekuasaan dapat individu, kelompok, organisasi atau pemerintah
5. Pihak yang mempunyai sumber kekuasaan belum tentu punya kekuasaan, bergantung pada kemampuannya untuk menggunakan sumber kekuasaan itu.
6. Penggunaan sumber kekuasaan dapat dengan paksaan, konsensus atau kombinasi dari keduanaya.
7. Kekuasaan bisa memiliki tujuan yang baik atau juga buruk
8. Berkaitan pula dengan distribusi kekuasaan
9. Kekuasaan digunakan untuk masyarakat umum
10.Sumber pengaruh digunakan mempengaruhi proses politik
Jadi kekuasaan bukan hanya paksaan atau kekerasan
atau manipulasi tetapi bisa juga konsensus dan kerelaan Kekuasaan harus dilihat
dari dimensi yang saling melengkapinya, yaitu :
a. Potensial – aktual artinya sumber kekuasaan bila belum digunakan maka masih bersifat potensial bila sudah digunakan berarti sudah aktual.
b. Positif – negatif maksudnya kekuasaan apakah untuk mencapai tujuan tertentu (positif) atau untuk mencegah pihak lain (negatif)
c. Konsensus – paksaan kekuasaan bisa berupa kesadaran dan persetujuan (konsensus) bisa juga dengan ketakutan (paksaan) seperti ketakuatan secara fisik, ekonomi dan psikologis.
d. Jabatan – pribadi, kekuasaan di masyarakat modern adalah kekuasaan karena jabatan sedangkan, bila kekuasaan pribadi itu karena kualitas pribadi seseorang.
e. Implisit – eksplisit kekuasaan bisa secara kasat mata dirasakan atau tidak dirasakan
f. Langsung – tidak langsung, maksudnya seberapa besar efektivitas kekuasaan.
Adapun Sumber kekuasaan terdiri dari ;
1. Sarana paksaan fisik seperti senjata, teknologi dll
2. Kekayaan seperti uang, tanah, bankir, pengusaha dll
3. Normatif seperti pemimpin agama, kepala suku atau pemerintah yang diakui.
4. Popularitas pribadi, seperti bintang film, pemain sepakbola.
5. Jabatan keahlian seperti pengetahuan, teknologi, keterampilan.
6. Massa yang terorganisir seperti organisasi buruh, petani, guru dll.
7.Informasi seperti pers yang punya kemampuan membentuk opini publik.
Sumber kekuasaan juga harus dilengkapi dengan
•waktu dan keterampilan
•minat dan perhatian
Empat hal ini menjadi penunjang seseorang yang punya sumber kekuasaan menjadi penguasa. Karena kekuasaan cenderung berkembang biak. Sumber kekuasaan dapat digunakan untuk dua hal :
a. Non politik seperti untuk usaha, berbelanja, memberi bantuan dll.
b. Mempegaruhi proses politik dengan syarat :
- Kuat motivasi untuk mencapai tujuan
- Mempunyai harapan untuk berhasil
- Punya persepsi mengenai biaya dan resiko
- Punya pengetahuan tentang cara mencapainya.
Hasil penggunaan sumber kekuasaan bisa dilihat dari :
1- Jumlah individu yang dikendalikan
2- Bidang kehidupan yang dikendalikan
3- Kedalaman pengaruh kekuasaan
Kekuasaan harus didistribusikan dengan cara ;
a- Model elit memerintah
b- Model pluralis
c- Model populis
a. Potensial – aktual artinya sumber kekuasaan bila belum digunakan maka masih bersifat potensial bila sudah digunakan berarti sudah aktual.
b. Positif – negatif maksudnya kekuasaan apakah untuk mencapai tujuan tertentu (positif) atau untuk mencegah pihak lain (negatif)
c. Konsensus – paksaan kekuasaan bisa berupa kesadaran dan persetujuan (konsensus) bisa juga dengan ketakutan (paksaan) seperti ketakuatan secara fisik, ekonomi dan psikologis.
d. Jabatan – pribadi, kekuasaan di masyarakat modern adalah kekuasaan karena jabatan sedangkan, bila kekuasaan pribadi itu karena kualitas pribadi seseorang.
e. Implisit – eksplisit kekuasaan bisa secara kasat mata dirasakan atau tidak dirasakan
f. Langsung – tidak langsung, maksudnya seberapa besar efektivitas kekuasaan.
Adapun Sumber kekuasaan terdiri dari ;
1. Sarana paksaan fisik seperti senjata, teknologi dll
2. Kekayaan seperti uang, tanah, bankir, pengusaha dll
3. Normatif seperti pemimpin agama, kepala suku atau pemerintah yang diakui.
4. Popularitas pribadi, seperti bintang film, pemain sepakbola.
5. Jabatan keahlian seperti pengetahuan, teknologi, keterampilan.
6. Massa yang terorganisir seperti organisasi buruh, petani, guru dll.
7.Informasi seperti pers yang punya kemampuan membentuk opini publik.
Sumber kekuasaan juga harus dilengkapi dengan
•waktu dan keterampilan
•minat dan perhatian
Empat hal ini menjadi penunjang seseorang yang punya sumber kekuasaan menjadi penguasa. Karena kekuasaan cenderung berkembang biak. Sumber kekuasaan dapat digunakan untuk dua hal :
a. Non politik seperti untuk usaha, berbelanja, memberi bantuan dll.
b. Mempegaruhi proses politik dengan syarat :
- Kuat motivasi untuk mencapai tujuan
- Mempunyai harapan untuk berhasil
- Punya persepsi mengenai biaya dan resiko
- Punya pengetahuan tentang cara mencapainya.
Hasil penggunaan sumber kekuasaan bisa dilihat dari :
1- Jumlah individu yang dikendalikan
2- Bidang kehidupan yang dikendalikan
3- Kedalaman pengaruh kekuasaan
Kekuasaan harus didistribusikan dengan cara ;
a- Model elit memerintah
b- Model pluralis
c- Model populis
J. Pandangan Politik
1. Klasik
Politik dalam pandangan klasik dikemukakan oleh Arsitoteles, adalah usaha warga negara dalam mencapai kebaikan bersama atau kepentingan umum Kebaikan bersama ini bisa berupa. Nilai ideal yang bersifat abstrak seperti keadilan, kebajikan, kesejahteraan, dll. Keinginan orang banyak atau keinginan golongan mayoritas. Pandangan politik klasik ini terlalu bersifat filosofis sehingga tidak membumi, tidak melihat realitas.
2. Kelembagaan
Pandangan politik kelembagaan menurut Weber berarti politik berkaitan dengan penyelenggaraan negara. Negara adalah komuntas manusia yang sukses memonopoli penggunaan paksaan fisik yang sah dalam wilayah tertentu.
3. Kekuasaan
Pandangan ini dikemukakan oleh Robson, menurutnya politik adalah usaha untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat. Kekuasaan adalah kemampuan mempengaruhi orang lain untuk berperilaku sesuiai dengan kehendak yang mempengaruhi. Kelemahan pandangan ini tidak membedakan aspek politik dengan aspek lain, seperti tokoh agama yang punya pengaruh tidak berarti dia sedang berpolitik. Selain itu dalam politik terdapat konsep lain selain kekuasaan seperti kewenangan, legitimasi, konflik, dll.
4. Fungsionalisme
Politik dalam pandangan ini berarti merumuskan dan melaksanakan kebijakan umum. David Easton “The Authoritative allocation of values for a society” Artinya alokasi nilai-nilai berdasarkan kewenangan mengikat suatu masyarakat. Harold Lasswell “Who gets what, when, how” Siapa mendapatkan apa kapan dan bagaimana, Siapa bisa orang, lembaga, kelompok, atau bangsa Apa berati nilai, bisa abstrak seperti keadilan dll, bisa juga konkrit seperti kedudukan, kekayaan dll. When ukuran orang yang mendapatkan kekuasaan pada waktu tertentu. How cara untuk mendapatkan kekuasaan seperti persuasif atau koersif. Kelemahan pandangan ini menganggap pemerintah sebagai wasit kepentingan masyarakat, padahal pemerintah sendiri memiliki kepentingan tersendiri.
5. Konflik
Dalam mendapatkan kekuasaan selalu terjadi perbedaan pendapat, perdebatan, persaingan bahkan pertentangan maka lahirlah konflik. Pandangan ini terlalu menekankan aspek konflik padahal dalam politik ada juga konsensus, kerjasama maupun integrasi. Jadi politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yagn tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Ilmu politik muncul sejak zaman Yunani dengan adanya polis (negara kota) Menjadi ilmu yang mapan sejak abad ke-18 Di indonesia juga ada buku tentang ilmu politik seperti kitab negara kertagama dan babad tanah jawi. Pendekatan dalam ilmu politik
1.Pendekatan tingkah laku berhubungan dengan fakta, empiris dll.
2.pendekatan tradisional berhubungan dengan nilai, filsafat.
Ilmu politik selalu berkaitan dengan
a. Negara
b. Kekuatan
c. Pengambilan keputusan (membuat pilihan diantara alternatif)
d. Kebijakan (keputusan yang memiliki tujuan dan cara mencapainya)
e. Pembagian atau alokasi sumber
1. Klasik
Politik dalam pandangan klasik dikemukakan oleh Arsitoteles, adalah usaha warga negara dalam mencapai kebaikan bersama atau kepentingan umum Kebaikan bersama ini bisa berupa. Nilai ideal yang bersifat abstrak seperti keadilan, kebajikan, kesejahteraan, dll. Keinginan orang banyak atau keinginan golongan mayoritas. Pandangan politik klasik ini terlalu bersifat filosofis sehingga tidak membumi, tidak melihat realitas.
2. Kelembagaan
Pandangan politik kelembagaan menurut Weber berarti politik berkaitan dengan penyelenggaraan negara. Negara adalah komuntas manusia yang sukses memonopoli penggunaan paksaan fisik yang sah dalam wilayah tertentu.
3. Kekuasaan
Pandangan ini dikemukakan oleh Robson, menurutnya politik adalah usaha untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat. Kekuasaan adalah kemampuan mempengaruhi orang lain untuk berperilaku sesuiai dengan kehendak yang mempengaruhi. Kelemahan pandangan ini tidak membedakan aspek politik dengan aspek lain, seperti tokoh agama yang punya pengaruh tidak berarti dia sedang berpolitik. Selain itu dalam politik terdapat konsep lain selain kekuasaan seperti kewenangan, legitimasi, konflik, dll.
4. Fungsionalisme
Politik dalam pandangan ini berarti merumuskan dan melaksanakan kebijakan umum. David Easton “The Authoritative allocation of values for a society” Artinya alokasi nilai-nilai berdasarkan kewenangan mengikat suatu masyarakat. Harold Lasswell “Who gets what, when, how” Siapa mendapatkan apa kapan dan bagaimana, Siapa bisa orang, lembaga, kelompok, atau bangsa Apa berati nilai, bisa abstrak seperti keadilan dll, bisa juga konkrit seperti kedudukan, kekayaan dll. When ukuran orang yang mendapatkan kekuasaan pada waktu tertentu. How cara untuk mendapatkan kekuasaan seperti persuasif atau koersif. Kelemahan pandangan ini menganggap pemerintah sebagai wasit kepentingan masyarakat, padahal pemerintah sendiri memiliki kepentingan tersendiri.
5. Konflik
Dalam mendapatkan kekuasaan selalu terjadi perbedaan pendapat, perdebatan, persaingan bahkan pertentangan maka lahirlah konflik. Pandangan ini terlalu menekankan aspek konflik padahal dalam politik ada juga konsensus, kerjasama maupun integrasi. Jadi politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yagn tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Ilmu politik muncul sejak zaman Yunani dengan adanya polis (negara kota) Menjadi ilmu yang mapan sejak abad ke-18 Di indonesia juga ada buku tentang ilmu politik seperti kitab negara kertagama dan babad tanah jawi. Pendekatan dalam ilmu politik
1.Pendekatan tingkah laku berhubungan dengan fakta, empiris dll.
2.pendekatan tradisional berhubungan dengan nilai, filsafat.
Ilmu politik selalu berkaitan dengan
a. Negara
b. Kekuatan
c. Pengambilan keputusan (membuat pilihan diantara alternatif)
d. Kebijakan (keputusan yang memiliki tujuan dan cara mencapainya)
e. Pembagian atau alokasi sumber
Referensi :
1. Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1996
2. Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 1992
3. Affan Gaffar, Politik Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2002
4. Rusadi Kantaprawira, Sistem Politik Indonesia, Sinar Baru, Bandung, 1988
5. Ipong S. Azhar, Benarkah DPR Kita Mandul, Biograf Publishing, Yogyakarta, 1997
6. Robert A. Dahl, Analisa Politik Modern, Dewaruci Press, Jakarta, 1980
7. Inu Kencana Syafe’I, Pengantar Ilmu Politik, Remaja Rosda Karya, bandung, 1998
1. Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1996
2. Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 1992
3. Affan Gaffar, Politik Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2002
4. Rusadi Kantaprawira, Sistem Politik Indonesia, Sinar Baru, Bandung, 1988
5. Ipong S. Azhar, Benarkah DPR Kita Mandul, Biograf Publishing, Yogyakarta, 1997
6. Robert A. Dahl, Analisa Politik Modern, Dewaruci Press, Jakarta, 1980
7. Inu Kencana Syafe’I, Pengantar Ilmu Politik, Remaja Rosda Karya, bandung, 1998
hmmmmmmmmmmmmm
Subscribe to:
Posts (Atom)